Rabu, 16 Maret 2016

Rangkuman Novel 5 cm

Judul Buku               : 5 cm
ISBN                        : 9797591514
Penulis                     : Donny Dhirgantoro
Penerbit                    : PT Grasindo
Terbit Tahun            : 2007
Halaman                   : 381 halaman
            Jadi kali ini saya akan meringkas Novel yang saya sedang baca jadi saya akan menguploadnya sebagian-sebagian.

             Novel ini menceritakan tentang persahabatan 5 orang manusia yang telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun. Mereka selalu bersama-sama kemanapun mereka pergi dan beraktivitas, sampai pada suatu ketika mereka sampai pada titik jenuh dengan aktivitas yang mereka lakukan. Akhirnya mereka menemukan sebuah ide untuk tidak bertemu dan berkomunikasi selama tiga bulan. Dan kelima sahabat tersebut memutuskan untuk melepas rindu dengan mendaki puncak gunung Mahameru. Adapun tokoh atau penokohan dalam novel ini adalah:
Pengenalan Tokoh
Arial, Dia adalah Sosok yang paling ganteng diantara mereka, karena badannya besar, kulitnya item, Suka basket dan olahraga. Kalo kemana-mana selalu pake sepatu basket, pokoknya rapi dan sporty.
Riani, Wanita berkacamata, cantik, cerdas dan seorang N-ACH sejati. Dia adalah satu-satunya wanita diantara kelima sahabat ini. Selalu dominan dimana-mana, cerewet dan nggak mau kalah sama siapapun juga. Riani seorang aktivis kampus, siapa aja bisa didebatnya soalnya dia banyak baca dan banyak belajar. Dia mempunyai cita-cita bekerja di stasiun TV.
 Zafran, Seorang penyair yang selalu bimbang dan jago bikin puisi. Dia juga seorang vokali sebuah band. Badannya kurus, sekurus kapur tulis, potongan rambut gondrong samping dan depan. Zafran juga percaya kalo dia sebenarnya punya keturunan darah Achilles (sehabis nonton film Brad Pitt dan Eric Bana, Troy). Dan dia juga naksir sama Arinda atau Dinda yang merupakan adik dari Arial.
Ian, Badannya gemuk kepalanya plontos. Ian adalah penggila bola, apa aja tentang bola dia tahu dan kebanyakan ngabisin waktunya tentang bola. Suka main Championship Manager atau Winning eleven PS2. Baju bergambar kartun, celana jins, sama Adidas gazelle buluk adalah kostum sehari-harinya. 
Genta, “The Leader”. Genta adalah pemimpin di geng ini, karena keempat temannya paling nurut sama Genta. Dia berkacamata dan selalu pakai baju yang ada, pokoknya Genta adalah orang yang nggak macem-macem, tapi pikirannya penuh macem-macem. Dia  juga mengagumi Riani.
Bagian Pertama
 Pada suatu malam lima orang ini berada sedang berada di dalam mobil, merekadalam perjalanan pulang setelah baru saja makan bubur ayam di Cikini. Lalu dalam perjalanan tiba-tiba Ian berkata “Wooi mau kemana lagi nih? Capek nih gue nyetir...muter-muter nggak karuan”. Riani menjawab “Nonton aja yuk!”.. “Nonton apa? Lagi nggak ada yang bagus...,” Genta males nonton.. “Shrek 2 aja...,” Arial tiba-tiba berkata. “Udah!!!” Keempatnya menjawab serentak. Dari mereka berlima memang hanya Arial yang belum nonton Shrek 2, karena pada saat itu dia sedang sakit tipes sehingga nggak bisa ikut nonton bareng. “Trus mau ngapain dong...? Ke rumah gue lagi?” Tanya Arial. “Setuju!!!” Zafran langsung teriak.
Dari keempat temannya hanya Zafran yang paling seneng kalo kerumah Arial, maklum Zafran dari dulu udah naksir berat sama adiknya Arial yaitu Arinda atau Dinda.
Karena sudah bingung ingin kemana lagi, akhirnya mereka berlima sepakat untuk kerumah Arial. Sebelum kerumah Arial, Riani membujuk teman-temannya untuk patungan beli pizza dan monopoli.
           
              Sesampainya dirumah Arial, mereka langsung masuk ruang tamu. “Malam, Tante...”.  “Oh malam anak-anak.. mau main disini lagi ya? Untung Tante baru beli singkong keju....”  “Iya, Tante...”  “Seneng deh ketemu kalian lagi”. Lalu Mama Arial tiba-tiba teriak memanggil Arinda, dan seketika Zafran langsung bengong.
Zafran masih bengong dengan sendiri, masih heran kenapa setiap kali ketemu Dinda pasti ada Sountrack Evergreen Love Songs di otaknya, Padahal dia anak band alternatif yang agak anti lagu cengeng. Dan juga masih heran sama senyum Dinda yang menurut dia bisa ngalahin semua bintang sinetron telenovela.
“Alaaa... udah yuk ke atas...,” Ajak Arial. “Yuk!” Riani yang paling semangat, dia males ngeliat Zafran jadi bengong begitu ketemu Dinda.  Akhirnya Arial mengajak teman-temannya ke ruangan atas depan kamarnya yang selama ini mereka sebut sebagai “The Chambers of Secret Sorcerer Stone” Kenapa? Karena semuanya penggemar Harry Potter. Akhirnya mereka semua bermain monopoli disana.
Setelah bermain monopoli dan makan cemilan serta pizza, mereka pun bosen. Mau nonton TV, bosen lagi. Nonton VCD, bosen juga. Cemilan dan pizza udah abis sama Ian, jadi tinggal ngobrol, ngobrol dan ngobrol... nggak jelas.
            Karena mereka sudah bosan akhirnya Arial mengajak pindah ke Secret Garden. Sambil turun tangga Ian pesen ke Arial kalo dia pengen Indomie, dan Arial pun langsung memberikan aba-aba ke pembantunya untuk membuat Indomie. Kalo Ian udah makan Indomie seperti biasa Riani paling suka minta kuahnya, apalagi yang kari ayam. Kemudian mereka pun beranjak ke Secret Garden. Sesampainya di Secret Garden mereka duduk membentuk lingkaran, seperti biasa Riani duduk di sebelah Genta. “Yan sebelum makan lo harus nyanyi dulu...” Arial langsung memberikan gitar yang sudah satu paket dengan teh manis hangat dan Indomie-nya Ian. “Kiss of life-nya Sade, Yan...,” Genta meminta “Jangan, Always-nya Atlantic Star aja...,” imbuh Arial. “Fake plastic Tress-nya Radiohead aja,” Zafran dengan mantap mau berkelam-kelam ria. “Yo’i...,” Riani setuju. 
          Diantara keindahan malam di Secret Garden mereka bernyanyi. Ketika sedang bernyanyi, lagu Fake Plastic Tress mengingatkan mereka pada sifat Ian sebelum bergabung ke dalam geng mereka. Mereka berlima memang sudah menjalin persahabatan sejak bangku SMA, namun diantara mereka berlima Ian merupakan ranger terakhir yang masuk dalam geng “Power Rangers”. Sebelumnya mereka hanya berempat, namun setelah Ian masuk sebagai anggota terkahir geng mereka, akhirnya mereka berlima sepakat memberi nama geng ini dengan sebutan “Power Rangers”. Ian yang dulu adalah Ian yang belum menemukan jati dirinya. Ian yang kadang-kadang cuma ikut nimbrung nongkrong bukanlah Ian yang sekarang. Ian yang dulu adalah orang yang ngga pede sama dirinya sendiri, yang selalu mencoba jadi orang lain, yang selalu memandang orang lain lebih hebat dari dirinya. Namun teman-temannya selalu berusaha mengingatkan Ian agar menjadi diri sendiri. Kalau ingat kejadian itu, Ian menamkannya dengan “Finding Ian”. Dan sekarang Ian menjadi Ian yang apa adanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar